Kamis, (14/11/2013), STEI SEBI
Depok mengadakan kuliah internasional. Tampak terlihat kuliah kali ini begitu
ramai dengan peserta yang didominasi berasal dari mahasiswa STEI SEBI dan luar
kampus. Saking ramainya, ada peserta yang tidak kebagian tempat duduk namun
masih menyimak kuliah hingga akhir, demi mendengarkan langsung kuliah dari
pembicara yang sangat spesial. Karena dalam kuliah ini, hadir seorang tokoh
ekonomi islam kontemporer terkenal yang sudah mendunia, yaitu Prof. Dr. Wahbah
Zuhayli.
Profesor Wahbah kali ini datang
bersama pimpinan dan rombongan dari Ponpes PPA Darul Qur’an Yusuf Mansur. Adapun
kegiatan ini diselenggarakan oleh panitia dari SLC (Sebi Language Center), dengan
tema “Maqashid Syariah”. Dan tujuan diadakannya kuliah ini sendiri juga sebagai
peningkatan kualitas keilmuan ekonomi syariah bagi mahasiswa dikancah dunia
Internasional.
Acara dimulai setelah diisi
sambutan oleh pihak kampus STEI SEBI dan PPA Darul Qur’an. Dalam kesempatan ini
hadir penerjemah yang akan menjelaskan kepada peserta dengan bahasa Indonesia. Pada
kesempatan awal, Syaikh Wahbah menyampaikan tentang nilai-nilai ekonomi islam
yang moderat. Beliau menyatakan bahwa dalam perbankan, nilai ekonomi islam
diwujudkan untuk membangun masyarakat. Tidak ada ekonomi islam yang bersifat
fundamental.
“Sesungguhnya ekonomi islam tidak
condong ke ekonomi kapitalis atau ke ekonomi sosialis. Karena ekonomi islam
bersifat wasathaniyah” Terang syaikh
yang berasal dari Suriah ini.
Selanjutnya beliau menerangkan
bahwa sistem ekonomi islam diatas halal dan haram. Dengan perumpamaan yang
indah, beliau mengibaratkan seperti Dahan dan Ranting Pohon. Dimana ekonomi
islam memiliki banyak unsur yang bisa dipetik manfaat darinya.
Kemudian dalam kesempatan yang
sama, beliau menjelaskan kebangkitan ekonomi islam saat ini, dimana perbankan
syariah sudah muncul hampir diseluruh negara didunia. Dan sebagai seorang guru,
beliau mengingatkan lagi bahwa Riba bisa menjadi penyebab utama krisis moneter
yang berkepanjangan.
“Riba menjadi penyebab krisis
dinegara dan didunia. Kalaupun hilang maka tidaklah hilang masalahnya secara
sempurna. Ini ibarat dokter dengan peralatan tercanggih sekalipun, namun tidak
menyembuhkan pasien 100%.” Ungkap Profesor yang menelurkan banyak buku ekonomi
islam best seller didunia.
Dengan ekspresi penuh semangat,
beliau menjelaskan sesungguhnya Islam melarang kebathilan dalam ekonomi.
Kebijakan islam dalam ekonomi diantaranya toleransi, kemudahan , dan terangnya
akad-akad secara syariah. Hal ini agar tidak terjadi kecurangan, kebodohan, dan
kerusakan. Sehingga islam melarang ghuluw
atau berlebih-lebihan didalamnya. Akad-akad islam telah dirasakan
kematangannya.
Dipenghujung acara beliau
berpesan kepada mahasiswa STEI SEBI dengan harapan bisa berbahasa Arab dengan
baik. Karena diakhirat ditanya dengan bahasa Arab. Dan dengan bahasa Arab,
membuat kita bisa mendalami islam lebih dalam. Beberapa peserta yang
mendengarnya, langsung menyambut dengan tawa kecil akan peringatan ustadz Wahbah
Zuhayli.
Terakhir beliau berdoa semoga
kebangkitan islam bisa berasal dari Indonesia yang mayoritas jumlah kaum muslim
terbanyak didunia. Adapun beliau juga menceritakan telah menulis buku tentang ‘Transaksi
ekonomi islam didunia’ yang telah diterbitkan di Indonesia belum lama ini.
Kita doakan semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang agar bisa terus
mengajarkan ilmunya kepada kita semua.
pemred : Danu
No comments:
Post a Comment
Leave a Reply