Friday, November 15, 2013

Profesor Wahbah Zuhayli Memberikan Kuliah Internasional di STEI SEBI




Kamis, (14/11/2013), STEI SEBI Depok mengadakan kuliah internasional. Tampak terlihat kuliah kali ini begitu ramai dengan peserta yang didominasi berasal dari mahasiswa STEI SEBI dan luar kampus. Saking ramainya, ada peserta yang tidak kebagian tempat duduk namun masih menyimak kuliah hingga akhir, demi mendengarkan langsung kuliah dari pembicara yang sangat spesial. Karena dalam kuliah ini, hadir seorang tokoh ekonomi islam kontemporer terkenal yang sudah mendunia, yaitu Prof. Dr. Wahbah Zuhayli. 

Profesor Wahbah kali ini datang bersama pimpinan dan rombongan dari Ponpes PPA Darul Qur’an Yusuf Mansur. Adapun kegiatan ini diselenggarakan oleh panitia dari SLC (Sebi Language Center), dengan tema “Maqashid Syariah”. Dan tujuan diadakannya kuliah ini sendiri juga sebagai peningkatan kualitas keilmuan ekonomi syariah bagi mahasiswa dikancah dunia Internasional.


Acara dimulai setelah diisi sambutan oleh pihak kampus STEI SEBI dan PPA Darul Qur’an. Dalam kesempatan ini hadir penerjemah yang akan menjelaskan kepada peserta dengan bahasa Indonesia. Pada kesempatan awal, Syaikh Wahbah menyampaikan tentang nilai-nilai ekonomi islam yang moderat. Beliau menyatakan bahwa dalam perbankan, nilai ekonomi islam diwujudkan untuk membangun masyarakat. Tidak ada ekonomi islam yang bersifat fundamental. 

“Sesungguhnya ekonomi islam tidak condong ke ekonomi kapitalis atau ke ekonomi sosialis. Karena ekonomi islam bersifat wasathaniyah” Terang syaikh yang berasal dari Suriah ini.


Selanjutnya beliau menerangkan bahwa sistem ekonomi islam diatas halal dan haram. Dengan perumpamaan yang indah, beliau mengibaratkan seperti Dahan dan Ranting Pohon. Dimana ekonomi islam memiliki banyak unsur yang bisa dipetik manfaat darinya. 

Kemudian dalam kesempatan yang sama, beliau menjelaskan kebangkitan ekonomi islam saat ini, dimana perbankan syariah sudah muncul hampir diseluruh negara didunia. Dan sebagai seorang guru, beliau mengingatkan lagi bahwa Riba bisa menjadi penyebab utama krisis moneter yang berkepanjangan. 

“Riba menjadi penyebab krisis dinegara dan didunia. Kalaupun hilang maka tidaklah hilang masalahnya secara sempurna. Ini ibarat dokter dengan peralatan tercanggih sekalipun, namun tidak menyembuhkan pasien 100%.” Ungkap Profesor yang menelurkan banyak buku ekonomi islam best seller didunia.


Dengan ekspresi penuh semangat, beliau menjelaskan sesungguhnya Islam melarang kebathilan dalam ekonomi. Kebijakan islam dalam ekonomi diantaranya toleransi, kemudahan , dan terangnya akad-akad secara syariah. Hal ini agar tidak terjadi kecurangan, kebodohan, dan kerusakan. Sehingga islam melarang ghuluw atau berlebih-lebihan didalamnya. Akad-akad islam telah dirasakan kematangannya.

Dipenghujung acara beliau berpesan kepada mahasiswa STEI SEBI dengan harapan bisa berbahasa Arab dengan baik. Karena diakhirat ditanya dengan bahasa Arab. Dan dengan bahasa Arab, membuat kita bisa mendalami islam lebih dalam. Beberapa peserta yang mendengarnya, langsung menyambut dengan tawa kecil akan peringatan ustadz Wahbah Zuhayli. 



Terakhir beliau berdoa semoga kebangkitan islam bisa berasal dari Indonesia yang mayoritas jumlah kaum muslim terbanyak didunia. Adapun beliau juga menceritakan telah menulis buku tentang ‘Transaksi ekonomi islam didunia’ yang telah diterbitkan di Indonesia belum lama ini. Kita doakan semoga beliau selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang agar bisa terus mengajarkan ilmunya kepada kita semua.

pemred : Danu

No comments:

Post a Comment

Leave a Reply